Berbagi Data: Gubernur Partai Demokrat Menjadi Sorotan Atas Akses Data Pengemudi oleh ICE

18

Sekelompok anggota parlemen dari Partai Demokrat menyuarakan kekhawatiran tentang potensi pelanggaran privasi yang berdampak pada jutaan orang Amerika. Mereka telah mengirimkan surat mendesak kepada beberapa gubernur negara bagian, termasuk gubernur di Arizona, California, Colorado, dan Wisconsin, menyatakan keprihatinan serius mengenai bagaimana negara bagian mereka membagikan data SIM kepada otoritas imigrasi federal.

Inti permasalahannya terletak pada Sistem Telekomunikasi Penegakan Hukum Nasional (Nlets), sebuah organisasi nirlaba yang dikelola oleh lembaga kepolisian negara bagian yang memfasilitasi pertukaran data antara berbagai lembaga penegak hukum di AS dan Kanada.

Anggota parlemen berpendapat bahwa melalui Nlets, negara bagian secara tidak sengaja memberikan “akses layanan mandiri tanpa hambatan” terhadap informasi pribadi seluruh penduduknya – termasuk rincian SIM – kepada ICE dan lembaga federal lainnya. Akses ini tidak diberikan atas pengawasan atau pengetahuan individu; sebaliknya, DMV negara bagian memasukkan data langsung ke dalam sistem, memungkinkan lembaga untuk mencari dan mengambilnya tanpa tinjauan pegawai negara bagian.

Kekhawatiran ini semakin besar dengan banyaknya data yang dibagikan. Menurut surat dari anggota parlemen, Nlets menangani lebih dari 290 juta permintaan informasi DMV dalam satu tahun terakhir, dengan ICE mencatat lebih dari 290,000 permintaan dan Investigasi Keamanan Dalam Negeri mencatat sekitar 600,000.

Kekhawatiran lainnya adalah potensi penggunaan foto SIM oleh ICE dalam program pengenalan wajah mereka, Mobile Fortify. Aplikasi ini, yang memanfaatkan database 200 juta gambar, telah digunakan untuk mengidentifikasi individu di jalan. Para anggota parlemen menyatakan keprihatinan bahwa data yang bersumber dari Nlets dapat menyuburkan sistem ini, sehingga meningkatkan implikasi privasi yang signifikan.

Meskipun mengakui potensi kebutuhan untuk berbagi informasi dalam penyelidikan kriminal yang serius, para anggota parlemen menekankan bahwa negara tetap memegang kendali atas bagaimana data penduduk mereka diakses melalui Nlets. Mereka mendesak para gubernur untuk mengambil tindakan segera dengan membatasi akses ICE dan badan-badan federal lainnya, memaksa proses peninjauan atas permintaan data yang akan meningkatkan akuntabilitas dan mencegah potensi penyalahgunaan.

Surat tersebut menyoroti bahwa beberapa negara bagian – termasuk Illinois, New York, Massachusetts, Minnesota, dan Washington – telah menerapkan kontrol yang lebih ketat terhadap jenis informasi yang dapat diakses ICE melalui Nlets. Pesan yang disampaikan kepada para gubernur yang tersisa jelas: mereka mempunyai wewenang untuk menghentikan praktik ini kapan saja.