Dunia teknologi sedang sibuk membicarakan Fuzozo, pendamping AI baru yang akan diluncurkan pada CES 2026. Perangkat ini, yang tampilannya sangat mirip dengan Star Trek Tribble yang ikonik, menjanjikan untuk memberikan dukungan emosional dan persahabatan melalui AI canggih dan konektivitas seluler.
Bangkitnya AI Agentik
Fuzozo bukan sekadar gadget; ini mewakili tren yang berkembang dalam AI agen dan fisik. Analis industri di Forbes memperkirakan sektor ini bisa menjadi pasar bernilai triliunan dolar. Lonjakan ini dipicu oleh keinginan sederhana: masyarakat menginginkan AI yang terasa hidup dan responsif. Ulasan awal model sebelumnya sudah menggambarkan Fuzozo sebagai “merasa hidup”, yang menunjukkan banyak hal tentang desainnya.
Cara Kerja Fuzozo
Perangkat ini dirancang untuk meniru perilaku yang terkait dengan makhluk hidup. Ia merespons sentuhan (mendengkur saat dibelai), kedekatan (mendekati pemiliknya), dan bahkan mengantisipasi keberangkatan (menunggu di dekat pintu). Tidak seperti banyak mitra AI yang hanya mengandalkan Wi-Fi, Fuzozo mengintegrasikan konektivitas seluler, memungkinkannya tetap berfungsi bahkan di luar jaringan rumah tradisional.
“Persahabatan sejati harus mengikuti Anda ke mana pun,” kata Tuya Smart dalam siaran persnya.
Penekanan pada mobilitas ini adalah pembeda utama, yang memposisikan Fuzozo sebagai sebuah evolusi di luar perangkat AI yang ada saat ini, seperti perangkat wearable “Friend” yang kontroversial, yang juga mengandalkan data seluler. Fuzozo bertujuan untuk terhubung dengan mulus seperti ponsel pintar mana pun.
Kemitraan di Balik Inovasi
Robopoet, pencipta Fuzozo, bermitra dengan Tuya Smart untuk memanfaatkan layanan cloud global mereka. Menurut CEO Robopoet, Joe Sun, kolaborasi ini akan memungkinkan perusahaan untuk “berkonsentrasi pada kemajuan inovasi inti dalam interaksi emosional.” Implikasinya jelas: Fuzozo bukan sekedar mainan; ini adalah platform untuk mengembangkan respons emosional canggih yang digerakkan oleh AI.
Kemunculan Fuzozo merupakan tanda bahwa pendamping AI akan menjadi lebih mobile, intuitif, dan menarik secara emosional. Seiring kemajuan teknologi, batas antara interaksi digital dan persahabatan sejati akan semakin kabur.
