Pusat Keuangan Internasional Dubai (DIFC) dengan cepat menjadi pemimpin global dalam teknologi keuangan, dengan adopsi kecerdasan buatan yang melonjak di antara perusahaan-perusahaan resminya. Survei terbaru yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan Dubai (DFSA), yang mencakup 661 perusahaan dengan tingkat partisipasi sebesar 88%, mengungkapkan bahwa penggunaan AI melonjak dari 33% pada tahun 2024 menjadi 52% pada tahun 2025. Percepatan ini bukan hanya soal angka; Hal ini menandakan perubahan mendasar dalam cara kerja sektor keuangan Dubai.
Pertumbuhan paling dramatis terlihat pada AI generatif, yang penerapannya meroket sebesar 166% dalam setahun. Teknologi transformatif ini, yang mampu membuat konten baru seperti teks, gambar, dan kode, kini digunakan oleh 48% perusahaan yang disurvei, dibandingkan hanya 18% pada tahun 2024. AI sempit, yang dirancang untuk tugas-tugas tertentu, juga mengalami pertumbuhan adopsi yang signifikan sebesar 99%, sementara penggunaan pembelajaran mendalam dan pembelajaran mesin meningkat lebih dari 60%.
Pemanfaatan AI yang pesat ini lebih dari sekadar eksperimen. Enam puluh persen perusahaan mengantisipasi peningkatan penggunaan AI pada tahun depan, dan 75% perusahaan memproyeksikan perluasan serupa dalam tiga tahun. Namun, kecepatan yang sangat tinggi ini menimbulkan kekhawatiran mengenai apakah kerangka peraturan dapat mengimbanginya. Survei ini menemukan kesenjangan yang mengkhawatirkan: meskipun 60% perusahaan memiliki beberapa bentuk struktur tata kelola untuk AI, 21% perusahaan tidak memiliki mekanisme akuntabilitas atau pengawasan yang jelas, bahkan ketika AI sangat penting bagi operasi inti mereka.
Temuan ini menunjukkan tantangan penting: memastikan penerapan AI yang bertanggung jawab dan etis serta penerapan yang cepat. Meskipun sebagian besar penerapan yang ada saat ini (79%) berfokus pada proses internal seperti keuangan, SDM, dan kepatuhan, potensi dampak terhadap operasi yang berhubungan dengan pihak eksternal sebagian besar masih belum dimanfaatkan – hanya 21% perusahaan yang saat ini menerapkan AI di bidang-bidang tersebut.
Responden survei sendiri menyoroti perlunya kejelasan peraturan yang lebih baik mengenai tata kelola AI, penggunaan etis, dan ekspektasi pengawasan. Harmonisasi peraturan di sektor keuangan Dubai juga merupakan permintaan utama.
Evolusi pesat dalam DIFC ini adalah bagian dari tren yang lebih besar. Dubai memposisikan dirinya sebagai pusat kekuatan AI global melalui inisiatif seperti Strategi AI UEA 2031 dan Kampus AI Dubai di DIFC. Kota ini bertujuan untuk menjadi salah satu pusat AI terkemuka di dunia, menarik talenta, investasi, dan penelitian mutakhir di bidangnya.
Dubai AI Festival yang akan datang, dengan fokus untuk menampilkan inovasi dan mendorong kolaborasi dalam industri, semakin menggarisbawahi komitmen Dubai untuk memperkuat posisinya di garis depan revolusi AI.





























![[Огляд] Xiaomi MiJia M365 – відмінний [електросамокат] від надійного китайського виробника](https://web-city.org.ua/wp-content/uploads/2018/01/P1160682_1-218x150.jpg)













![[DNS probe finished no Internet] Як виправити помилку?](https://web-city.org.ua/wp-content/uploads/2018/01/1-42-218x150.jpg)




























